Baru saja pulang liburan dari Bandung. Ketika masuk kantor, dapat kabar kalo mau widyawisata PM PSAA Alyatama Jambi. Rencana awal widyawisata PM bakal dilaksanakan tanggal 24 dan 25 November 2017. Namun, akhirnya dimajukan sepekan menjadi tanggal 18-19 November 2017. Pilihan yang tepat mengambil cuti hanya 3 hari saja kemarin waktu liburan ke Bandung. Widyawisata PM ini tentu saja saya ingin ikut, apalagi tujuan wisata kali ini ke Pulau Berhala. argh... sudah setahun tidak lihat pantai.
|
Berendam di pinggir pantai sambil menikmati sunset di pulau berhala |
Ini kedua kalinya saya mengunjungi Pulau Berhala. Pertama, liburan bareng teman-teman kuliah STMIK NH di tahun 2012. Waktu itu pulau berhala masih menjadi rebutan antara pemerintah Jambi dan kepulauan riau. Namun, sekarang Pulau Berhala menjadi bagian dari Kepulauan Riau.
Untuk Widyawisata kali ini, seksi yang bertanggung jawab atas kegiatan ini menggunakan jasa EO yaitu PT. Gentala Harmoni Wisata. Namun ketika tahun 2012, saya pergi dengan teman-teman kuliah tidak melalui jasa travel wisata, karena ada teman yang pernah desanya dekat ke pulau berhala.
|
Saya (Ibu Asuh) dan anak-anak asuh asrama Sultan Hasanuddin |
|
Belum sah ke Pulau Berhala kalo belum foto di sini |
18 November 2017, Jam 7.30 Pagi. anak-anak asuh sudah berkumpul di taman bersama pendamping dan tentu saya yang mendapatkan tugas untuk mendokumentasikan kegiatan. Tujuh buah mobil Inova yang disewa EO datang menjemput kami. Sebelum berangkat, terlebih dahulu diberikan pengarahan dan doa bersama untuk kelancaran dan keselamatan selama widyawista.
Bismillah, Jam 8.00 WIB mobil pun melaju ke Nipah Panjang, Tanjab Timur. Perjalanan ke Nipah Panjang membutuhkan waktu sekitar 3 - 4 Jam. Jam 11.30, kami pun tiba di dermaga Nipah Panjang. Selain menggunakan mobil, kita bisa menggunakan fasilitas speed boat untuk ke Nipah Panjang sebelum nantinya naik kapal ferry ke Pulau Berhala. Untuk ke Nipah Panjang dengan menggunakan speed boat bisa melalui Dermaga Ancol, Jambi dekat dengan WTC Batanghari Jambi.
Jam 12.30 WIB, Kapal Ferry yang membawa kami ke Pulau Berhala berangkat. Jam 13.30 WIB, kapal pun akhirnya tiba di Pulau Berhala. Wajah bahagia terpancar dari semua orang ketika menginjakkan kaki di pulau berpasir putih. Air laut berwarna hijau kebiruan menyapa kami dengan deburan ombaknya yang tenang. argh... lapar mendera.
|
Kapal yang membawa kita ke Pulau berhala |
Setelah makan siang yang dibawa oleh EO. kami pun mengeksplorasi pulau berhala, berfoto-foto ria di pantai.
waktu main di pantai banyak anak-anak yang mencari kepiting dan umang-umang. saya pun ikutan mencari kepiting.
Jam 15.00 WIB, anak-anak asuh pun dikumpulkan untuk mengikuti outbound yang merupakan rangkaian dari kegiatan ini. setelah outbound, kami mengunjungi makam Datuk Berhala. Setiap pengunjung yang datang ke berhala diwajibkan untuk mengunjungi makan Datuk Berhala. Sebuah bentuk penghormatan begitu katanya. Datuk Berhala merupakan raja pertama kerajaan Jambi. Letak makam Datuk Berhala diatas bukit di belakang penginapan. kita harus menaiki anak tangga yang lumayan banyak untuk sampai kesana.
Setelah dari makam Datuk Berhala, kami diajak ke batu senyum. kenapa diberi nama batu senyum, karena batunya terlihat seperti orang yang sedang tersenyum dengan mata yang terpejam.
|
batu Senyum
Ternyata lokasi batu senyum itu, tempat dimana kita bisa melihat sunset. sepanjang bibir ke arah batu senyum, kita bisa melihat matahari perlahan turun. jingga perlahan menyapu birunya langit. argh... romantis banget berjalan menyusuri pantai saat matahari akan tenggelam.
Ada spot yang lebih keren untuk menikmati sunset. letaknya diatas bukit, lalu agak turun ada batuan besar dengan sebuah pohon besar yang tumbuh kokoh disana. dari situ kita bisa duduk santai melihat sunset. sayangnya, saat kesana, awan sedikit menutupi mataharinya sehingga tak tampak bulat penuh saat tenggelam.
|
Saat makan malam tiba. penginapan ini menyajikan makanan yang enak menurutku. Btw, di Pulau berhala ini, cuma ada 1 penginapan atau homestay. homestay ini terdiri dari rumah-rumah. setiap rumah terdiri dari 2 kamar, 1 ruang tamu dan 1 kamar mandi. rombongan kami, diberi 4 rumah. 1 rumah untuk pegawai perempuan, 1 rumah untuk pegawai laki-laki. 1 rumah untuk anak asuh laki-laki dan 1 rumah untuk anak asuh perempuan.
Untuk makan malam rombongan kami, pihak penginapan menyajikannya di gazebo pertemuan. ada 2 meja prasmanan yang disiapkan. mereka menyajikan ikan bakar. 1 ikan bakar sebesar piring lonjong yang biasa digunakan untuk menyajikan makanan. kirain bakal disuguhkan hanya 2 s.d 4 ekor saja untuk rombongan kami. alamak, ternyata lebih dari itu. argh puas makan ikan.
Makan ikan pun berlanjut. pihak penginapan memberikan ikan dan jagung untuk barbequean yang sudah termasuk dalam paket wisata. Sebelum menyiapkan tempat barbeque, mereka membuat api unggun terlebih dahulu.
Selain barbaquean, pada malam hari penginapan juga menyediakan fasilitas karoke yang bisa digunakan sampe puas. yang mau nyanyi silahkan, yang mau barbequean silahkan. masih ada lagi kejutan yang diberikan oleh penginapan. mereka memberikan lampion kertas kepada kami. untuk rombongan kami diberikan 3 buah lampion kertas berwarna merah. kita pun menerbangkannya bersama-sama. saya excited banget, maklum baru pertama kali melakukan hal begini. norak, biarin.
19 November 2017 - saya malas beranjak untuk keluar dari kamar. padahal rencananya saya ingin melihat sunrise. namun hujan deras pagi buta serta menyisakan rintik-rintik hujan membuat saya enggan beranjak. Jam tangan saya menunjukkan pukul 6, suara girang anak-anak terdengar dari kamar. Dari balik jendela, saya melihat mereka sedang asyik berenang di pantai. Saya pun akhirnya memutuskan untuk jalan-jalan menikmati suasana pagi di pulau berhala. kali ini saya mengeksplor ke bagian sebelah kiri dari penginapan ke arah kampung nelayan namun tak sampai ke kampung nelayan. Banyak batu karang berukuran besar menghiasi pantai. argh pasir putih dengan ombak pantai yang lembut menerjang kakiku. hmmm.... saya rindu suasana seperti ini.
Menu sarapan pagi yang disuguhkan oleh penginapan adalah nasi goreng dengan telur mata sapi. setelah sarapan, kami pegawai pergi ke kampung nelayan bersama beberapa anak asuh untuk membeli ikan. sedangkan anak-anak yang lain meneruskan berenang di pantai.
Ada beberapa gudang ikan disana. teman saya beruntung mendapatkan 2 ikan krapu yang sangat besar dan masih hidup dengan berat keduanya 7 kg. ikan krapu itu dihargai 60rb/kg nya (itupun sudah pake acara memelas dan bilang kalo sitri dirumah lagi hamil dan ngidam ikan krapu... hahaha)
Saya yang memang suka foto, tak menyia-yiakan kesempatan dengan mengajak rekan kerja dan anak-anak asuh untuk difoto dan berfoto bersama di batu-batu karang pada pinggir pantai yang kami lewati saat ke kampung nelayan. Saya tak mudah mempercayakan kamera DSLR yang saya pakai kepada orang lain, apalagi anak asuh. namun akhirnya, karena saya ingin banget foto rame-rame. saya mempercayakan kepada salah satu anak asuh bernama beni. cara dia memegang kamera dan membidik berbeda dengan anak-anak asuh yang lainnya yang sama-sama baru pertama kali pegang kamera. ternyata hasil jepretannya bagus-bagus. semenjak itu, saya meminta dia menjadi asisten saya ketika saya hunting foto. biar ada yang motoin saya dan hasilnya sesuai harapan. hehehehe
Balik ke penginapan, tadinya saya ingin berenang di pantai bareng anak-anak. tapi, saya tak punya baju ganti lagi dan hunting foto lebih menggoda saya. bersama beni dan beberapa anak asuh yang pengen difoto mulu. saya pergi ke arah kanan dari penginapan. ke lokasi batu senyum dan tempat menunggu sunset kemarin sore. saya ingin melihat keindahannya di pagi hari.
Masyaallah, air laut lebih menjorok ke dataran. warnanya hijau emerald. INDAH BANGET. tak banyak foto yang saya ambil. saya terpukau akan keindahannya. Saya hanya duduk di batuan karang, memandang ke laut lepas, menikmati nyanyian deburan ombak. Mata dan Telinga saya begitu dimanjakan. MENDAMAIKAN.
Saya rasanya tak ingin beranjak dari lokasi ini. BETAH. Argh... namun selepas makan siang kami harus pulang kembali ke Jambi.
Setelah makan siang, kami pun beranjak pulang. Dalam perjalanan pulang, kapal ferry membawa kami untuk mampir sejenak ke Pulau Penyu tak jauh dari Pulau Berhala. Pulau Penyu ini bisa terlihat pulau Berhala. kenapa diberi nama Pulau Penyu, karena di Pulau Peny terdapat beberapa batu besar yang jika diamati mirip dengan penyu.
Ada batu karang yang besar dan tinggi sekali. lebih tinggi dari pohon-pohon yang ada di sana. anak-anak begitu antusias memanjat agar bisa berfoto diatasnya. naiknya sih mudah, turunnya yang harus ekstra hati-hati. namun, saya tak ikut naik. saya hanya mengambil foto mereka dari bawah saja.
|
sebagian tempat indah di Pulau Penyu |
Tak lama berada di Pulau Penyu, kapal ferry yang membawa kami pun berlayar menuju ke Nipah Panjang. dari Nipah Panjang, kami langsung naik mobil pulang ke PSAA Alyatama Jambi dan tiba pada pukul 19.30 WIB.
Widyawisata kali ini begitu menyenangkan. anak-anak juga lebih menikmati karena lebih lama berada di lokasi wisata. Perjalanan widyawista sebelum-belumnya, waktu lebih banyak dihabiskan di perjalanan karena lokasi wisata yang jauh.
Liburan saya ke Pulau berhala kali ini lebih menyenangkan dibandingkan sebelumnya. Karena di tahun 2012, akomodasi penginapan belum sebaik tahun ini. Eksotisme Pulau Berhala memikat hati saya. Suatu hari, saya ingin kembali ke sana lagi mengajak teman-teman.
*Foto hasil jepretan saya. kecuali yang ada saya