18 Okt 2012

Aku Masih Ingat

Aku masih ingat. ketika aku berlari sekuat tenaga mengejarmu, tak beralas kaki, tak merasakan nyeri kerikil tajam yang menusuk telapak kaki. Aku menyerah berhenti di tanjakan, berteriak memanggilmu, tapi kau tetap melaju dengan sepeda motormu. aku menangis pulang kerumah. ketika sore, saat kau pulang kerja. kau membayar semuanya, kau membawa majalah bobo edisi terbaru.
Aku masih ingat. Ketika kau memukul pantatku. kau marah, karena aku membanting pintu kesal. lalu aku ngambek sejadi-jadinya dikamar. kemudian kau datang, meminta maaf karena memukul. kau bilang itu pukulan sayang. kau menasehatiku bahwa itu tak baik. kau membujukku, mengajakku untuk membeli coklat.
Aku masih ingat. Ketika aku bilang lapar, saat kita menonton bola ditengah malam. lalu kau memasak nasigoreng. Kita memakannya dengan lahap. nasi gorengmu lezat tak ada tandingannya.
Aku masih ingat. Ketika kau bilang, bahwa pohon rambutan dihalaman belakang buahnya sudah memerah. aku loncat kegirangan, segera ke halaman belakang. Namun yang ada, ternyata kau menggantungkan beberapa ikat buah rambutan dipohon itu, yang kau beli saat pulang kerja.
Aku masih ingat. Ketika aku kehilangan tanda peserta orientasi smp. aku menangis, takut besok diamrahi disekolah.Kau meminjam tanda peserta dari teman sekolahku. Lalu, membuat persis sama seperti punyanya, mengetik namaku dengan mesin tik.
Aku masih ingat. Ketika kita duduk santai sambil nonton tv, sering aku mengeluh padamu, bahwa kakiku sakit, pegal-pegal. dengan manja aku menjulurkan kakiku padamu, kau mengurutnya.
Aku masih ingat. kau selalu ada di saat momen-momen penting
kau yang datang saat perpisahaan SD. Kau yang menemani saat wisuda TPA. kau yang mengantar saat daftar masuk SMA.
Aku masih ingat, kenangan-kenangan bersamamu masih terekam jelas di otakku. kau sellau ada, saat aku cemas, takut tentang banyak hal. kau sellau bilang " tenang nak, semuanya akan baik-baik saja. ada papa"

Namun...,

Aku juga ingat, ketika aku berlari ke kamar IGD di pagi buta. aku menangis memanggil namamu, menggoyang tubuhmu. kau hanya menyisakan senyum  manis. kau pergi untuk selamanya. seperti mimpi, berharap mimpi. tapi ini nyata. aku berusaha menghadapinya hingga detik ini.
Aku juga ingat, ketika aku diterima di politeknik negeri sriwijaya palembang dan aku harus pergi sendiri ke kampus untuk mendaftar ulang. aku kendarai sendiri motor peninggalanmu. Rasa takut  dan malu menghinggapi diriku ketika memasuki lingkungan baru, yang tak pernah kudatangi sebelumnya. bingung apa yang harus kulakukan. aku keluarkan semua keberanianku. kau tahu, aku bisa menyelesaikannya.
aku juga ingat, ketika aku di terima jadi PNS di Kementerian sosial RI. aku harus pergi sendiri ke jambi, kedaerah penempatanku. coba ada kau, tak mungkin kau biarkan aku pergi sendiri, kau pasti mengantarku. lagi tempat baru membuat rasa takut itu menghantuiku. bagaimana disana nanti? pikiran-pikiran negatif bermunculan di kepalaku. walaupun dengan sedikit accident supir travel yang gak tau alamat, tapi akhirnya aku bisa melewatinya. Sekarang aku menjadi penghuni kota jambi.

kau tahu benar bahwa aku gadis manja dan cengeng. tapi kau tahu, semenjak kepergianmu. aku menjadi gadis yang mandiri, tegar dan berani. aku buang jauh manja itu, aku simpan air mataku, aku bunuh rasa takutku.

kau tahu, bahwa aku suka menangis di kesunyian malam, ketika aku teramat merindukanmu. ketika aku dihadapkan oleh hal-hal yang tak bisa ku mengerti, hal-hal yang seharusnya diselesaikan oleh seorang Ayah. Seharusnya kau ada disini. Namun yang aku bisa, menangis sesenggukan, bersujud di sajadah panjangku. berkeluh kesah pada Allah yang maha kasih, meminta Allah memberikanku kekuatan, kesabaran dan petunjuk. dan tentunya meminta Allah SWT untuk mengampuni dosamu dan mempertemukan kita kembali di SurgaNYA. Aamiin.

Tanpamu Pa... aku berusaha membuat semuanya baik-baik saja.

0 komentar:

Posting Komentar