Aku besar dan tumbuh di sebuah Komplek Tentara. Menurutku, rumahku itu lokasinya paling strategis, letaknya lebih tinggi, pas banget di belokan pertigaan gitu. Aku bisa melihat mereka yang datang dari atas, bawah atau yang dari sebelah kiri. Maaf kalo deskripsinya gak bisa dibayangin. tapi bukan masalah letak rumah yang pengen diceritain. tapi tentang seseorang.
Didepan rumahku ada sebuah masjid besar, namanya masjid "Daarul Askar". Seluruh penghuni muslim komplek itu kalo sholat yah disana. termasuk sholat jumat. Dari jaman anak-anak, saat mendekati waktu sholat jumat, aku suka duduk di sofa di ruang tamu. melihat orang-orang yang datang untuk sholat jumat dari balik kaca jendela ruang tamu. Aku begitu menikmatinya. Aku senang melihat bapak-bapak, om-om, kakak-kakak berpakaian rapi untuk sholat jumat. apalagi kalo mereka menggunakan baju koko putih, sarung dan kopiah hitam.
Kebiasaan itu terus berlanjut sampai aku remaja. Suatu hari, aku melihat seorang laki-laki, kira-kira sebayaku. dia berjalan dari arah atas menuju masjid, menggunakan baju koko dan sarung. rapi dan tampan. Sejak saat itu, aku menjadi his secret admirer. Tanpa aku tahu siapa nama dan di blok serta RT berapa dia tinggal. Setiap jumat, aku selalu duduk di sofa ruang tamu menunggu dia lewat didepan rumah.
setelah beberapa minggu jadi secret admirernya, gak sengaja aku tahu dia tinggal dimana. waktu itu, aku main kerumah tanteku, ternyata dia tinggal 1 blok. dari sepupuku pun aku tahu siapa namanya. Namanya adalah .... (biarlah menjadi rahasiaku).
Kadang aku berfikir dunia ini sempit, waktu aku kelas 1 SMA, aku juga akhirnya tahu bahwa dia adalah mantan teman baikku dikelas waktu SMP. dari temenku, aku sedikit tahu tentang dia dan aku tetap saja hanya menjadi his secret admirer.
Setelah aku pindah rumah, aku gak pernah melihat dia lagi.
berjalannya waktu, dimana sekarang dunia maya bisa menemukan orang-orang yang kita kenal dimasa lalu. maka begitupun aku. aku kembali dipertemukannya di dunia maya. aku bertemu dia di twitter. dari TL temanku SMA yang jadi mantannya itu. aku kembali menjelma menjadi his secret admirer. aku stalking TLnya, menemukan banyak twit-twit keren. meng-RT 1 twit yang aku juga concern tentang hal itu. lalu, aku mention dirinya. say sorry karena mengubek-ubek TLnya dan say salam kenal. Finally, aku berani untuk menyapanya walaupun hanya didunia maya.
Menemukannya kembali dalam keadaan masih single dan aku pun begitu. Pertanyaannya adalah "Apakah aku akan tetap hanya menjadi his secret admirer atau mencoba maju satu step atau bahkan lebih to attrack him? "
0 komentar:
Posting Komentar