Sudah 1 Bulan gak pulang ke Palembang. Virus kangen rumah menyerang. Suhu kangen mungkin bisa dibilang 40 Celcius (hehehe). Bulan februari ini gak ada tanggal merahnya, jadilah 1 bulan ini gak pulang ke Palembang. Emang sih Jambi - Palembang cuma 5-6 jam. Tapi kan hari kerja senin-sabtu, liburnya cuma minggu saja. Bisa saja sabtu minta ijin kantor, karena sekarang lagi gak sibuk-sibuk banget. Tapi kalo sabtu, pulang ke Palembang, bakalan izin gak liqo juga.
Saat ini bersama ukhti-ukhti lagi membangun komitmen kedatangan liqo. Beberapa bulan kemarin, lebih sedikit yang datang daripada jumlah anggotannya, banyak alasan yang dilontarkan. sehingga membuat pengajian kami redup, yang rajin datang jadi malas, materi yang disampaikan terputus, bahkan jadi lebih sering libur. Ketika semua anggota liqo datang, ada semangat yang lebih besar dari biasanya.
aku kagum dengan semangat salah satu teman liqo yaitu mba yati. dia bisa dibilang "single parent" dengan 3 orang anak yang masih kecil-kecil. Ngebayang gak sih ribetnya, setiap liqo ketiga orang anaknya selalu diajak, Tas ransel dipundaknya, bayi yang baru berumur satu tahun di gendong di depan serta kedua tangannya memegang tangan 2 anaknya yang lain. terus mesti naik turun angkot. hadehh... tapi keribetan itu gak nampak di mukanya, dia tetap semangat aja. dia menunjukkan dirinya adalah wanita yang kuat. Padahal dia gak punya saudara dijambi, kami-kami inilah saudaranya. Sekarang, setiap mau pergi liqo, aku ngejemput dia. membonceng 4 orang itu was-was tapi ada rasa seru juga. bayangin, dia dibonceng sambil gendong bayi, terus ditengah2 anaknya 1, dan 1 lagi berdiri di depan. aku dulu sering komentar, kalo ada bapak/ibu yang mengendarai motor dengan ngebonceng banyak orang. But, see... I do it dan semua itu karena situasi.
Melihat semangat dan perjuangannya, aku malu. aku yang masih single, bisa dibilang berkecukupan sering mengeluh menghadapi situasi-situasi yang menurutku "rumit" untuk diselesaikan Padahal mengeluh itu tanda tak bersyukur. Yah.. aku hanya perlu mengubah mindset saja bagaimana menghadapi masalah-masalah yang datang
kuputuskan... Kutunda kepulanganku,
Kuobati rindu ini dengan doa.
aku kagum dengan semangat salah satu teman liqo yaitu mba yati. dia bisa dibilang "single parent" dengan 3 orang anak yang masih kecil-kecil. Ngebayang gak sih ribetnya, setiap liqo ketiga orang anaknya selalu diajak, Tas ransel dipundaknya, bayi yang baru berumur satu tahun di gendong di depan serta kedua tangannya memegang tangan 2 anaknya yang lain. terus mesti naik turun angkot. hadehh... tapi keribetan itu gak nampak di mukanya, dia tetap semangat aja. dia menunjukkan dirinya adalah wanita yang kuat. Padahal dia gak punya saudara dijambi, kami-kami inilah saudaranya. Sekarang, setiap mau pergi liqo, aku ngejemput dia. membonceng 4 orang itu was-was tapi ada rasa seru juga. bayangin, dia dibonceng sambil gendong bayi, terus ditengah2 anaknya 1, dan 1 lagi berdiri di depan. aku dulu sering komentar, kalo ada bapak/ibu yang mengendarai motor dengan ngebonceng banyak orang. But, see... I do it dan semua itu karena situasi.
Melihat semangat dan perjuangannya, aku malu. aku yang masih single, bisa dibilang berkecukupan sering mengeluh menghadapi situasi-situasi yang menurutku "rumit" untuk diselesaikan Padahal mengeluh itu tanda tak bersyukur. Yah.. aku hanya perlu mengubah mindset saja bagaimana menghadapi masalah-masalah yang datang
kuputuskan... Kutunda kepulanganku,
Kuobati rindu ini dengan doa.
0 komentar:
Posting Komentar