Sesungguhnya
orang yang paling bahagia adalah orang yang ikhlas. Semakin dia meningkatkan
keihklasannya, semakin dia akan bahagia.
Bagaimana dia tidak berbahagia? Allah SWT
mengetahui segala kebaikannya. Allah SWT mengetahui amalannya, dan dia
menyerahkan ibadahnya semata-mata hanya untuk Allah SWT.
Seseorang di atas muka bumi ini bahagia
jika bisa dikenal, apalagi oleh orang yang mulia seperti pejabat, bupati,
apalagi jika presiden. Dia akan sangat bahagia. Lantas bagaimana jika yang
mengenalnya adalah Robbul Alamin, pencipta dan penguasa alam ini, yang jika DIA
menghendaki sesuai hanya mengatakan “kun
fayakun”.
Orang yang ikhlas adalah orang yang
paling bahagia
Suatu saat Rosulullah pernah berkata kepada
Ubay bin Ka’ab Abdul Munzir RA.
Rasulullah berkata “ wahai ubay,
sesungguhnya Allah SWT memerintahkan aku untuk membacakan Alquran kepadamu”.
Maka ubay berkata, : Ya Rasullulah,
apakah Allah SWT menyebut namaku dihadapanmu?”
Rasullulah berkata, “ Ya, Allah SWT telah
menyebut namamu dihadapanku”.
Maka Ubay bin Ka’ab pun menangis, dia
menangis bahagia karena Allah SWT mengenalnya, Allah SWT menyebut namanya.
Orang yang ikhlas, dia tahu jika Allah
SWT mengetahui amalan ibadahnya.
Meskipun orang lain tidak mengetahui,
Meskipun orang lain tidak
memperdulikannya,
Meskipun orang lan merendahkannya.
Tapi dia tahu dan yakin bahwasanya
kebaikan yang dia lakukan diketahui oleh Allah SWT.
Syeikh Nasser Rosadi Abdurrahman bin
Nasser Rosyadi Rahimahullah dalam kitabnya kiat-kiat untuk meraih kebahagiaan
menyebutkan diantara hal-hal yang mendatangkan kebahagiaan yaitu Ketika
seseorang sedang berbuat baik, jangan menganggap dia sedang bermualamah kepada
orang lain, namun sedang bermuamalah kepada Allah SWT. Taatkala, dia memberikan sumbangan kepada
orang lain. Dia ingat jika dia sedang bermuamalah kepada Allah SWT. Allah SWT
sedang melihat dia memberikan sumbangan. Muamalah dia, bukan dengan orang yang
dia bantu tetapi dengan Allah SWT. Sehingga jika perkara demikian yang
diharapkan yaitu hanya pujian dari Allah SWT. Yang diharapkan Allah SWT
mengetahui siapa dirinya. Semakin dia ikhlas, semakin tak ada orang yang
mengetahui tentang amalannya. Allah SWT semakin mengenalnya, semakin
mencintainya. Oleh karena itu, dia tidak akan peduli terhadap komentar orang
yang telah ia bantu dan orang lain.
Syiarnya sebagaimana orang-orang yang
bertakwa yang disampaikan oleh Allah SWT dalam QS. Al Insan ayat 9 “ mereka berkata: kami memberi makan kepada
kalian karena Allah SWT. Muamalah kami dengan Allah SWT, bukan dengan kalian. Kami
tidak butuh balasan dan terima kasih dari kalian”
Inilah orang yang paling bahagia, paling
ikhlas.
Sedangkan orang yang tidak ikhlas, dia
senantiasa sibuk mendenagr komentar orang lain mengenai bagaimana amalannya. Apakah
ia dipuji atau dicela. Sedangkan orang yang ikhlas dia tidak peduli dengan apa
kata orang. Yang penting dia baik di mata Allah SWT . Dia tahu pujian manusia tidak akan meninggikannya
dan celaan manusia tidak akan merendahkannya.
Karenanya, diantara 7 golongan yang
dinaungi oleh Allah SWT di hari kiamat, ada 2 orang yang ikhlas. Rosullulah
menyebutkan :
1. Orang
yang berinfak dengan tangan kanannya sampai-sampai tangan kirinya tidak
mengetahuinya. Dia menyembunyikan amalannya, sehingga tidak ada orang yang
mengetahuinya kecuali Allah SWT.
2.
Seseorang yang mengingat Allah ketika dia
sendirian kemudian airmatanya mengalir.
Kita akan
bahagia, jika kita mengikhlaskan ibadah dan amalan hanya kepada Allah SWT. Jika
kita sibuk dengan komentar, pujian atau celaan orang lain tidak akan bahagia. Tidak
mungkin ada seseorangyang akan mendapatkan pujian oleh semua orang.
Kalau Allah
Rabbul Alamin pencipta alam semesta ini tidak selamat dari celaan makhluk
ciptaannya. Tatkala orang-orang yahudi mengatakan bahwa “ Tangan Allah
terbelenggu, Sesungguhnya Allah SWT miskin dan kamilah yang kaya”. Allah SWT
pun tidak luput dari celaan mahkluknya.
Nabi Muhammad
SAW yang mempunyai akhlak yang super mulia pun tidak selamat dari cercaan
kaumnya.
Bagaimana
dengan kita? Mengharapkan ridho manusia adalah suatu hal yang mustahil. Sebagaimana
perkataan imam syafei bahwasanya mencari ridho manusia adalah tujuan yang
mustahil.
Karenanya,
ikatkan hati hanya kepada Allah SWT. Yakin bahwa kita sedang bermuamalah kepada
Allah SWt sehingga kita akan bahagia karena Allah SWT yang akan membahagiakan
kita.
wallahu
a'lam bish shawab
*diambil dari ceramah ustadz Firanda Andirja, MA Bahagianya orang yang ikhlas
*diambil dari ceramah ustadz Firanda Andirja, MA Bahagianya orang yang ikhlas